Rabu, 17 April 2013

Empat s.d enam


4.  Mengapa penggunaan blogspot merupakan bukti komitmen bahwa kita mendukung perwujudan kebijakan pemerintah dalam e-government di satu sisi dan mengekspresikan etika kita terhadap lingkungan. Lengkapi dengan argumen ilmiah.
Di dalam Inpres No.3 tahun 2003 dan keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi dijelaskan bahwa perkembangan e-Gov merupakan wujud keinginan pemerintah dalam upaya mendorong bangsa Indonesia menuju masyarakat yang berbasis pengetahuan ( Knowledge-based Society). Dengan menggunakan blogspot berarti kita telah menjadi seorang warga negara yang berbasis pengetahuan sehingga kita dapat :
·   Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
·    Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.
·    Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan           pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
·    Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
·  Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
· Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.

Dengan menggunakan blog sebagai lapak pendidikan dan pengajaran merupakan kebutuhan sehari-hari para dosen, mahasiswa dan pelajar, yang dibuat untuk berbagai kegunaan mulai dari meletakkan catatan kuliah, catatan tugas, foto-foto penting, video-video interaktif serta untuk ujian/quiz online atau offline.
Disamping itu, dengan menggunakan blogspot kita dapat menghemat pemakaian kertas dan tinta. Bayangkan........., dengan pemakaian kertas yang banyak, berarti kita telah ikut menyumbangkan laju kerusakan hutan yang hingga kini mencapai 3,8 juta hektar pertahun.




5.   Jejak ekologis merupakan gambaran apakah seseorang itu menyumbang terhadap kerusakan lingkungan  atau tidak karena tujuan dari jejak ekologis salah satunya untuk mengukur dan mengetahui bagaimana dampak gaya hidup kita. Sehingga kita dapat mengetahui seberapa boros, seberapa banyak kita menghasilkan limbah dan seberapa berbahaya limbah yang kita hasilkan, hingga menyangkut penjumlahan total lahan yang diperlukan untuk menyediakan makanan, perumahan, transportasi, bahan-bahan konsumsi yang lain, serta pelayanan yang kita gunakan. Seseorang yang jejak ekologisnya tinggi berarti penghasilannya tinggi, jika penghasilannya tinggi maka banyak kebutuhan yang ia penuhi dengan cara mengkonsumsi sumberdaya alam yang banyak, dengan menggunakan sumberdaya buatan yang banyak, berarti dia banyak mencemari dan merusak lingkungan.
Yang menjadi pertanyaan bagi saya, Bagaimana dengan jejak ekologis perempuan?????, yang mengkonsumsi lebih banyak tissue baik untuk menghapus keringat, kebutuhan di toilet, sampai menghapus makeup wajah, yang berasal dari hutan akasia.
Kita juga sangat konsumtif terhadap kebutuhan mandi seperti sabun dan shampoo dengan berbagai aroma dan kemasannya, hingga kita tidak menyadari bahwa sabun dan shampoo itu dihasilkan dari minyak sawit (CPO) dari perkebunan besar kelapa sawit yang sangat tidak ramah lingkungan karena menggunakan pestisida dan insektisida pada masa pemupukan. Bahkan, banyak industri besar perkebunan sawit memperkerjakan buruh perempuannya dibidang pemupukan yang notabene itu beracun dan sangat berbahaya bagi kesehatan perempuan. Belum lagi tingkat diskriminasi dan kekerasan yang dialami oleh buruh perempuan di industri perkebunan besar kelapa sawit seperti yang dialami oleh buruh perempuan di Riau dengan satu perusahaan perkebunan kelapa sawit.


6.   Sudahkah anda membuat dan mengelola blog dengan baik.
Alhamdulillah, saya sudah membuat blog dan lagi dalam proses belajar mengelola blog. Mudah-mudahan usaha saya ini mendapat berkah......

Jumat, 05 April 2013

3. Jenis-jenis Etika dan Strategi Penerapannya

Etika lingkungan hidup memfokuskan tentang  perilaku manusia terhadap alam serta hubungan antara semua kehidupan alam semesta. Etika lingkungan (etika ekologi) adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Prinsip etika lingkungan adalah: semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.

 Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan. Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan. Sedangkan Etika keutamaan adalah mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.
  
              Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.

                 Etika lingkungan dapat dikategorikan kedalam etika pelestarian dan etika pemeliharaan.  Etika pelestarian adalah etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia, sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan lingkungan untuk kepentingan semua mahluk. Etika lingkungan dapat dibedakan menjadi etika lingkungan dangkal (shallow environmental ethics), etika lingkungan moderat (moderate environmental ethics) dan etika lingkungan dalam (deep environmental ethics). Di sini hanya akan dibicarakan yang pertama dan yang ketiga. Karena yang kedua merupakan peralihan antara yang pertama dabn yang kedua.

Etika Lingkungan Dangkal (Shallow environmental ethics)

Etika lingkungan dangkal merupakan pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan fungsi lingkungan sebagai sarana penyelenggaraan kepentingan manusia dan bersifat antroposentris. Etika lingkungan  dangkal biasa diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik. Dalam hal ini, alam hanya dipandang sebagai alat pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

Pokok-pokok penekanan dalam etika antroposentris adalah sebagai berikut.

  • Manusia terpisah dari alam.
  • Mengutamakan hak-hak manusia atas alam tetapi tidak menekankan tanggung jawab manusia.
  • Mengutamakan perasaan manusia sebagai pusat keprihatinannya.
  • Kebijakan dan manajemen sunber daya alam untuk kepentingan manusia.
  • Norma utama adalah untung rugi.
  • Mengutamakan rencana jangka pendek.
  • Pemecahan krisis ekologis melalui pengaturan jumlah penduduk khususnya di negara miskin.
  • Menerima secara positif pertumbuhan ekonomi.
Jenis etika antroposentris.
  1. Etika antroposentris yang menekankan segi estetika alam (etika lingkungan harus dicari pada kepentingan manusia, secara khusus kepentingan estetika).
  2. Etika antroposentris yang mengutamakan kepentingan generasi penerus (mendasarkan etika lingkungan pada perlindungan atau konservasi alam yang ditujukan untuk generasi penerus manusia).
Tokoh: Eugene Hargrove dan Mark Sagoff.

Etika Lingkungan Dalam (Deep Environmental Ethics)

Dalam pandangan etika ini, alam sesungguhnya  memiliki fungsi kehidupan, patut dihargai dan  diperlakukan dengan cara yang baik (etika lingkungan ekstensionisme atau preservasi). Karena alam disadari sebagai penopang kehidupan manusia dan seluruh ciptaan. Untuk itu manusia dipanggil untuk memelihara alam demi kepentingan bersama, kepentingan manusia dan kepentingan alam itu sendiri.
Berikut adalah hal-hal yang ditekankan dalam etika lingkungan.
  • Manusia adalah bagian dari alam
  • Menekankan hak hidup mahluk lain, walaupun dapat dimanfaatkan oleh manusia, tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang
  • Prihatin akan perasaan semua mahluk dan sedih kalau alam diperlakukan sewenang-wenang
  • Kebijakan manajemen lingkungan bagi semua mahluk
  • Alam harus dilestarikan dan tidak dikuasai
  • Pentingnya melindungi keanekaragaman hayati
  • Menghargai dan memelihara tata alam
  • Mengutamakan tujuan jangka panjang sesuai ekosistem
  • Mengkritik sistem ekonomi dan politik dan menyodorkan sistem alternatif yaitu sistem mengambil sambil memelihara.
Jenis-jenis etika lingkungan dalam.
  1. Etika Neo-Utilitarisme. Etika ini merupakan pengembangan etika utilitarisme Jeremy Bentham yang dipelopori Pete Singer yang menekankan kebaikan untuk semua sehingga kebaikan etika lingkungan ditujukan untuk seluruh mahluk.
  2. Etika Zoosentrisme. Etika ini menekankan perjuangan hak-hak binatang (pembebasan binatang) dengan tokoh  Charles Brich. Menurut etika ini, binatang memiliki hak menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan dan menjadikan rasa senang/penderitaan binatang sebagai salah satu standar moral.
  3. Etika Biosentrisme. Etika ini  menekankan kehidupan sebagai standar moral dengan salah satu tokohnya adalah Kenneth Goodpaster. Hal yang dijadikan tujuan bukanlah rasa senang atau menderita tetapi kemampuan atau kepentingan untuk hidup. Dengan menjadikan kepentingan untuk hidup sebagai standar moral, maka yang dihargai secara moral bukan hanya manusia dan hewan, melainkan seluruh makhluk hidup yang ada.
  4. Etika Ekosentrisme. Etika ekosentrisme menekankan keterkaitan seluruh organisme dan anorganisme dalam ekosistem. Setiap individu mamiliki keterkaitan satu sama lain secara mutual dan memandang bumi sebagai suatu pabrik terintegrasi berisi organsime yang saling membutuhkan, saling menopang dan saling memerlukan. Kematian dan kehidupan haruslah diterima secara seimbang. Hukum alam memungkinkan mahluk saling memangsa diantara semua spesies. Ini menjadi alasan mengapa manusia boleh memakan unsur-unsur  yang ada di alam, seperti binatang maupun tumbuhan. Menurut salah satu tokohnya, John B. Cobb, etika ekosentrisme mengusahakan keseimbangan antara kepentingan individu dengan kepentingan keseluruhan dalam ekosistem.
  5.  Hak Asasi AlamMakhluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun makhluk hidup membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan berkembang.Makhluk hidup seperti binatang dan tumbuhan juga mempunyai hak, meskipun mereka tidak dapat bertindak yang berlandaskan kewajiban. Mereka ada dan tercipta untuk kelestarian alam ini. Maka mereka juga mempunyai hak untuk hidup. Hak itu harus dihormati berdasar prinsip nilai intrinsik yang menyatakan bahwa setiap entitas sebagai anggota komunitas bumi bernilai. Dengan demikian, pembabatan hutan secara tidak proporsional dan penggunaan binatang sebagai obyek eksperimen tidak dapat dibenarkan.
Beberapa prinsip yang dapat menjadi pegangan dan tuntunan bagi perilaku manusia dalam berhadapan dengan alam.
  1. Sikap Hormat terhadap Alam (Respect For Nature). Hormat terhadap alam merupakan prinsip dasar bagi manusia sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Setiap anggota komunitas ekologis, termasuk manusia, berkewajiban menghargai dan menghormati setiap kehidupan dan spesies serta menjaga keterkaitan dan kesatuan komunitas ekologis.
  2. Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature). Manusia mempunyai tanggung jawab terhadap alam semesta (isi, kesatuan, keberadaan dan kelestariannya).
  3. Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity). Prinsip solidaritas muncul dari kenyataan bahwa manusia adalah bagian yang menyatu dari alam semesta dimana manusia sebagai makhluk hidup memiliki perasaan sepenanggungan dengan alam dan dengan sesama makhluk hidup lain.
  4. Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam (Caring For Nature). Manusia digugah untuk mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa diskriminasi dan tanpa dominasi yang muncul dari kenyataan bahwa sebagai sesama anggota komunitas ekologis, semua makhluk hidup mempunyai hak untuk dilindungi, dipelihara, tidak disakiti, dan dirawat.
  5.  Prinsip tidak merugikan alam secara tidak perlu,
  6.   Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan alam 
  7. Prinsip keadilan 
  8. Prinsip demokrasi 
  9.  Prinsip integritas moral 
Adapun penerapan terhadap etika lingkungan dapat dilakukan melalui :
  1. Membuat aturan etika lingkungan dalam berbagai aktivitas lingkungan sekitar, seperti :
  • Konservasi dengan melakukan menjaga atau membatasi Sumber Daya Alam
  • Meyakini bahwa manusia merupakan bagian dari alam, dengan cara : tidak mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan, tidak merusak alam sekitar, memperbaiki kerusakan sumber daya alam akibat eksploitasi berlebihan dan menyadari bahwa eksploitasi mengakibatkan penurunan daya dukung lingkungan
  • Mendukung dan menjamin bahwa lingkungan dapat meneruskan fungsinya untuk kelangsungan hidup semua makhluk dengan menghormati alam
  • Mengelola sistem lingkungan dengan menggunakan ilmu dan teknologi yang ramah lingkungan 
    2.   Peran dan fungsi individu, pemerintah dan organisasi dalam menerapkan etika lingkungan
  • Peran dan fungsi pemerintah dapat kita lihat sebagaimana yang tertuang dalam UU no 23 tahun 1997
  • Peran dan fungsi organisasi yaitu berupa memberikan pendidikan lingkungan kepada masyarakat, meneliti masalah lingkungan dan hasilnya disebarluaskan kepada masyarakat, membantu menyelesaikan masalah lingkungan hidup dalam masyarakat
  • Peran dan fungsi individu yaitu seperti tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan, saling mengingatkan apabila ada yang melakukan kegiatan yang merusak lingkungan, menyayangi binatang dan tumbuhan sehingga terhindar dari kepunahan, mematuhi kebijakan pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup
    3.   Membiasakan diri melaksanakan aturan etika lingkungan dalam :
  • Lingkungan keluarga, seperti menanam dan memelihara tanaman di pekarangan rumah, membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, memberikan tanggunga jawab kepada setiap anggota keluarga untuk membersihkan rumah secara rutin
  • Lingkungan sekolah, berupa : pengelolaan sampah, penanaman pohon
  • Lingkungan masyarakat seperti membuang sampah pada tempat pembuangan sampah akhir secara berkala, memisahkan sampah organik dan an organik, melakukan gotong royong secara berkala, mendaur ulang sampah yang dapat diperbaharui.                                                                                                

2. Nilai Lingkungan dan Cara mengkuantifikasinya

2.1      Pengertian Nilai
Pengertian nilai sebagaimana dikutip berikut ini, A value, says Webster (1984), “is a principle, standart, or quality regarded as worthwhile or desirable”, yakni nilai adalah prinsip, standart atau kualitas yang dipandang bermanfaat dan sangat diperlukan. Nilai adalah “suatu keyakinan dan kepercayaan yang menjadi dasar bagi seseorang atau sekolompok orang untuk memilih tindakannya, atau menilai suatu yang bermakna bagi kehidupannya”.
Nilai adalah standar tingkah laku, keindahan, keadilan, dan efisiensi yang mengikat manusia dan sepatutnya dijalankan serta dipertahankan. Nilai adalah bagian dari potensi manusiawi seseorang, yang berada dalam dunia rohaniah (batiniah, spiritual), tidak berwujud, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, dan sebagainya. Namun sangat kuat pengaruhnya serta penting peranannya dalam setiap perbuatan dan penampilan seseorang.
Nilai adalah suatu pola normatif, yang menentukan tingkah laku yang diinginkan bagi suatu system yang ada kaitannya dengan lingkungan sekitar tanpa membedakan fungsi sekitar bagian-bagiannya. Nilai tersebut lebih mengutamakan berfungsinya pemeliharaan pola dari sistem sosial.
Dari dua definisi tersebut dapat dirumuskan bahwa nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup system kepercayaan, dimana seseorang harus bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai suatu yang tidak pantas atau yang pantas dikerjakan, dimiliki dan dipercayai. Jika nilai diterapkan dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai pendidikan yang mana nilai dijadikan sebagai tolak ukur dari keberhasilan yang akan dicapai dalam hal ini kita sebut dengan pendidikan nilai.                                                                                                                                                     2.2      Pengertian Lingkungan
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
2.3      Pengertian Nilai Lingkungan
Nilai lingkungan berkaitan dengan dasar dan justifikasi kebijakan lingkungan. Hal ini bertujuan untuk membawa bersama-sama kontribusi dari filsafat, hukum, ekonomi dan disiplin lainnya, yang berhubungan dengan lingkungan sekarang dan masa depan manusia dan spesies lainnya, dan untuk memperjelas hubungan antara isu-isu kebijakan praktis dan prinsip-prinsip dasar yang lebih fundamental atau asumsi. 
Jadi, nilai lingkungan tersebut lebih mengarahkan kita bagaimana kita memelihara lingkungan tanpa mengurangi unsur-unsur yang terkandung didalamnya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti kita mulai dari diri kita sendiri, setelah itu baru  lingkungan yang terkecil yaitunya lingkungan keluarga. Kita harus bisa berbuat, bertindak dan menjadi contoh bagi anak-anak kita dalam memelihara lingkungan. Setelah dalam lingkungan keluarga, baru kita mulai lagi dengan lingkungan yang berada di sekitar kita dalam memelihara nilai-nilai lingkungan.
Adapun cara mengkuantifikasikan nilai-nilai lingkungan adalah :
1. Mempromosikan etika pelestarian yang kuat, kesadaran serta aksi di kalangan masyarakat
2.     Memfasilitasi upaya multi pihak untuk melindungi keanekaragaman hayati
Melakukan advokasi kebijakan, hukum dan penegakan hukum yang mendukung upaya  pelestarian lingkungan
4. Mempromosikan pelestarian bagi kesejahteraan masyarakat, melalui pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Kamis, 04 April 2013

1. Ekosistem dan Ekosistem yang ada di bumi beserta gambar

1. Pengertian Ekosistem dan ekosistem yang ada di bumi beserta gambar

    Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. 

    Ekosistem yang ada dibumi dan disekitar kita adalah :
1.1.     Ekosistem Air  (aquatic), terdiri dari :
a.       Ekosistem air tawar


b.      Ekosistem air laut



c.       Ekosistem estuari (muara)


d.      Ekosistem pantai



e.       Ekosistem sungai






f.       Ekosistem terumbu karang



g.      Ekosistem laut dalam
 
h.      Ekosistem lamun (kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di lingkungan laut)




1.2.     Ekosistem Darat (terestrial), terdiri dari :
a.       Ekosistem Hutan hujan tropis




 
b.      Ekosistem Sabana




 

c.       Ekosistem Padang Rumput



d.      Ekosistem Gurun




e.       Ekosistem Hutan Gugur
 
f.       Ekosistem Taiga


g.      Ekosistem Tundra


 
h.      Ekosistem Karst (gua)



1.3.     Ekosistem Buatan, terdiri dari :
a.       Ekosistem Bendungan

b.      Ekosistem Hutan Tanaman Produksi
 
c.       Agroekosistem berupa sawah tadah hujan

d.      Ekosistem Perkebunan



e.       Ekosistem Pemukiman, antara lain :
-          Ekosistem Perkotaan


-          Ekosistem Pedesaan